Sedikit bercerita.
Komik yang dibikin ketika idenya muncul begitu saja, kadang ketika di kamar mandi, ketika sedang shampo-an, sabunan, gosok gigi, mengangkat gayung, berbaring d bath tube dan showeran (klo yg 2 ini boong banget, drumah ga ada yg begituan..^^), ato bahkan ketika sedang asyik (maaf) jongkok di toilet kesayangan keluarga. Ide muncul begitu saja seolah ingin di sampaikan pada yg lain, kalian, teman-teman yg kebetulan saya ‘suruh’ baca komik ini.
Maka jadilah ide itu mengalir dan ditumpahkan ke meja gambar serta media kertas putih untuk dijadikan sebuah bacaan yg mudah-mudahan bisa menghibur. Kemudian saya harap, teman-teman tidak keberatan atau bahkan lantas muntah lantaran baru tahu kalau bacaan yg sedang anda pelototi sekarang ini adalah prodak hasil ‘meditasi’ di kakus. Begitupun mudah-mudahan tidak ada pihak yg dibuat marah, dirugikan, dicemarkan namanya ato bahkan menuntut miliaran rupiah nantinya. Mudah-mudahan tidak ada yang seperti itu, sekalipun ada yg dirugikan pasti hanya anggota keluarga di rumah yg mengeluh (memaki-maki) lantaran pemakaian kamar mandi yg melewati batas kewajaran: overtime di toliet. ^^
Maka jadilah bacaan ini mulai sekarang saya beri judul KOMIKAKUS.
Ketika semua kejernihan pikiran bermula dari sebuah ‘meditasi alami’. ^^
Akhirnya, mohon doanya agar karya ini terus berlanjut, begitupun saya juga akan senang bila teman-teman ikut berapresiasi dan menanggapi positif/negatif-nya komik picisan ini.
Terimakasih sebesar-besarnya dari balik pintu kamarmandi.
(NB: Ijinkan saya menyebut anda sekalian Toilet Squatters. Ato kalo anda memaksa nyuruh saya terjemahin ke bahasa Indonesia kurang lebih artinya ‘Pejongkok Kakus’. ^^)
Miyabi Punya Siapa? Pertanyaan aneh …
Yang jelas Urban Legend kita satu ini mendadak menggemparkan seisi jagat Indonesia beberapa waktu lalu dan dalam waktu dekat kemarin. Padahal entah ada kepentingan apa dibalik isu santer Miyabi bakal datang ke Indonesia selain untuk main film, tapi jauh dari itu ternyata dampaknya malah menjadi sangat buruk. Anak-anak, remaja, orang dewasa, bahkan ibu-ibu dan bapak-bapak sekalipun akhirnya menjadi kecanduan dan keranjingan Miyabi. Mereka (dengan tanpa malu) berbondong-bondong berburu dan berlomba mencari sekeping dua keping bahkan ber ratus-ratus MB file video nya di internet.
Wah wah ..
Tidak dapat dipungkiri, di satu sisi pasti ada yg menentang (biasanya organisasi keagamaan), tapi di sisi lain banyak jg kalangan yg tetap berani mempertahankan dengan disertai segudang alasan tentunya. Entahlah, mungkin hanya nafsu sesat dari para penikmat-penikmat tontonan dewasa ekstrim tersebut saja yg dikedepankan. Sisanya: moral dilupakan.
Mungkin termasuk Kami sebagai salah satu penikmatnya juga harus merasa malu. Dan berhenti memberi contoh.
Namun semua sudah dirugikan, karena mau tidak mau, orang-orang sudah terlanjur tahu dengan sosok Miyabi yg padahal waktu dulu-dulu hanya sebagian kalangan tertentu saja yg tahu. Sekarang, siapa sih yg ‘asing’ dengan Miyabi?
Tapi itulah kenyataannya sekarang. Hebohnya masih terasa sampai sekarang.
Akhirnya, punya siapa sih sebenarnya Miyabi?
Mungkin sebenarnya Miyabi memang milik kita semua. ^^
Subscribe to:
Posts (Atom)